Patah Hati Bisa Menyebabkan Manusia Meninggal Lebih Cepat
Sekilas hal ini terlihat berlebihan. Namun dibalik semua fakta ini ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa banyak orang yang meninggal karena patah hati.
Pada tahun 1969 Parkes et al menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Broken Heart: A Statisical Study of Increased Mortality among Widowers" buku ini dibuat berdasarkan penelitian orang yang telah di tinggal pasangannya.
Dalam salah satu pembahasan tentang isi buku tersebut adalah yakni jika seoarang suami kehilangan istrinya maka ia akan di prediksi meninggal dalam waktu enam bulan lebih cepat.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak janda dan duda meninggal 7-12 bulan kemudian setelah pasangannya meninggal. Baru-baru ini juga telah diadakan penelitian di University of Glasgow yang menemukan bahwa sebanyak 30% janda dan duda meninggal 6 bulan kemudian setelah di tinggal pasangannya.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Sebuah studi pada tahun 2005 menyatakan bahwa stres emosional dapat menyebabkan manusia meninggal lebih cepat. Seorang ahli jantung, Illan Whittstein mengatakan bahwa stres dapat berakibat seperti penyakit jantung. EKG mereka tidak normal, Kinerja darah tidak normal, namun ketika di periksa semua itu terlihat normal, tidak ada penyumbatan darah di arteri.
Dalam pernyataan diatas dapat di simpulkan bahwa stres bisa menyebabkan manusia meninggal lebih cepat. Kejadian ini biasanya di alami jika seseorang mengalami patah hati. Tidak hanya stres, namun ada banyak penyebab meninggalnya manusia. Namun pada dasarnya jika ada manusia yang meninggal dunia itu terjadi karena sudah Takdir dari Allah SWT.
No comments:
Post a Comment