Mengenal Astronomy Muda Indonesia Yang Mendunia
Dr. rer. net. Jhony Setiawan : Astronom Muda Indonesia
Indonesia harus berbangga memiliki Johny Setiawan, Astronom Muda yang di akui dunia karena prestasinya di bidang Ilmu Astronomy. Dia tercatat sebagai seorang penemu 10 planet baru bersama rekan-rekan teamnya yang lain pada tata surya hydrae.
Biografi Dr. rer. nat Jhony Setiawan
Adalah Dr. rer. nat. Jhony Setiawan kelahiran 16 Agustus 1974 di Jakarta, Dia seorang peneliti di Institute Max Planck untuk Astronomy di Heidelberg, Jerman
Pria yang menyelesaikan S-1 DAN S-3 di Freiburg, Jerman ini adalah lulusan termuda di Albert-Ludwigs-Universitat, Freiburg, Jerman. Di Universitas yang sama Jhony meraih gelar S-3 dan menjadi Ilmuwan Postdoctoral di Departement Planet dan Formasi Bintang Max Planck Institute for Astronomy (MPIA).
Jhony Setiawan dan Teropong Bintangnya
Beberapa Temuannya
Sejak mengamati bintang-bintang di jagat raya dia telah menemukan lebih dari 10 planet dan 5 diantaranya telah di publikasikan. Sementara yang lainnya masih dalam tahap penelitian. Planet-planet tesebut di antaranya :
- HD 47356c
- HD 11014b
- HD 11014c
Dari sekian banyak temuannya, Planet TW Hydrae b adalah yang paling berkesan karena satu-satunya planet temuannya yang tidak menggunakan angka-angka seperti pada yang lainnya. Dan juga Planet tesebut adalah Planet termuda yang Dia temukan. Planet ini juga dalam kontroversi, karena masih banyak yang belum percaya akan pembuktian planet ini secara tidak langsung.
Planet TW Hydrae b
Selain itu Penemuan Planet Exstrasolar-nya (Planet diluar sistem Tata Surya) yang dipublikasikan pada Majalah Nature pada 4 Januari 2008, oleh Team Astronom dari MPIA yang di ketuainya berhasil menemukan sistem Extrasolar termuda plus dengan metode variasi kecepatan radialnya.
temuan bintang muda dan planetnya begitu penting karena dari situ kita bisa tahu awal mula tata surya dan pembentukan planet-planet yang mengitarinya. Pencarian planet pada bintang muda menjadi penting, karena tidak lepas dari masalah aktifitas bintang. Bintang di usia muda permukaannya masih tidak stabil.
Sebagai ilmuwan di bidang teknologi Ia juga aktif dalam publikasi jurnal ilmiah. Tercatat dari data sudah 30 jurnal ilmiah yang telah dibuatnya.
Aktifitas Diluar Ilmuwan
1. Koki Masakan Indonesia
Meski jauh dari tanah air, Ia tidak lupa akan negaranya. Untuk mempromosikan Indonesia dan menyalurkan hobinya, Ia membuka katering masakan Indonesia.
2. Speaker Seminar
Dalam Asian Science Camp di Sanur, Bali pada tahun 2008, yang dihadiri oleh para siswa peraih medali olympiade Fisika dan Kimia Internasional dari Indonesia dan negara Asia lainnya. Mereka berkesempatan mendengarkan presentasi dan berdialog dengan lima peraih nobel dan ilmuwan dunia (termasuk Jhony Setiawan).
Para peraih nobel tersebut adalah Yuan Tseh Lee (Nobel Kimia,1986), Ricard Robert Ernst (Nobel Kimia,1991), Douglas Osheroff (Nobel Fisika,1996), Nasatoshi Koshiba (Nobel Fisika,2002), David Gross (Nobel Fisika,2004).
Dalam acara tersebut Dr. rer nat. Jhony Setiawan mempresentasikan makalah Asronomy berjudul "A Culture, science, and phylosphy for the humanity and search for life in other solar system"
Dia sangat concert sekali dalam pengembangan generasi muda sebab generasi muda, Karena generasi muda sekaranglah yang nantinya diharapkan bisa membuat hidup lebih baik bagi semua masyarakat dan bangsa Indonesia.
Percaya atau tidak, Indonesia di bidang Astronomy jauh lebih unggul daripada negara-negara tetangga kita yang "kaya" pesan Jhony Setiawan
temuan bintang muda dan planetnya begitu penting karena dari situ kita bisa tahu awal mula tata surya dan pembentukan planet-planet yang mengitarinya. Pencarian planet pada bintang muda menjadi penting, karena tidak lepas dari masalah aktifitas bintang. Bintang di usia muda permukaannya masih tidak stabil.
Sebagai ilmuwan di bidang teknologi Ia juga aktif dalam publikasi jurnal ilmiah. Tercatat dari data sudah 30 jurnal ilmiah yang telah dibuatnya.
Aktifitas Diluar Ilmuwan
1. Koki Masakan Indonesia
Meski jauh dari tanah air, Ia tidak lupa akan negaranya. Untuk mempromosikan Indonesia dan menyalurkan hobinya, Ia membuka katering masakan Indonesia.
2. Speaker Seminar
Dalam Asian Science Camp di Sanur, Bali pada tahun 2008, yang dihadiri oleh para siswa peraih medali olympiade Fisika dan Kimia Internasional dari Indonesia dan negara Asia lainnya. Mereka berkesempatan mendengarkan presentasi dan berdialog dengan lima peraih nobel dan ilmuwan dunia (termasuk Jhony Setiawan).
Para peraih nobel tersebut adalah Yuan Tseh Lee (Nobel Kimia,1986), Ricard Robert Ernst (Nobel Kimia,1991), Douglas Osheroff (Nobel Fisika,1996), Nasatoshi Koshiba (Nobel Fisika,2002), David Gross (Nobel Fisika,2004).
Jhony Setiawan pada Seminar Asian Science Camp, Di Sanur Bali,2008
Dalam acara tersebut Dr. rer nat. Jhony Setiawan mempresentasikan makalah Asronomy berjudul "A Culture, science, and phylosphy for the humanity and search for life in other solar system"
Dia sangat concert sekali dalam pengembangan generasi muda sebab generasi muda, Karena generasi muda sekaranglah yang nantinya diharapkan bisa membuat hidup lebih baik bagi semua masyarakat dan bangsa Indonesia.
Ikatan Ilmuwan Indonesia
Ini merupakan bukti nyata misinya yang ingin terus mengkomunikasikan ilmu pengetahuan dengan masyarakat umum. Baginya ini adalah hal yang begitu penting, karena disana akan terdapat komunikasi yang bersifat vertikal, jadi tidak hanya horizontal saja sesama peneliti. Ilmu Pengetahuan akan jadi lebih berarti dalam hidup bila membantu masyarakat tumbuh lebih baik secara kualitas. Hingga efeknya bagus buat "Human Survival" yang lebih baik pula.
Percaya atau tidak, Indonesia di bidang Astronomy jauh lebih unggul daripada negara-negara tetangga kita yang "kaya" pesan Jhony Setiawan
No comments:
Post a Comment