Menikmati Wisata Sejarah Di Kota Tua Jakarta
Kota Tua, Jakarta
Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan program "Weekend at Kota Tua" dimana masyarakat bisa menyaksikan berbagai macam pertunjukkan seni budaya dari sore hingga malam hari.
Jika anda mencari suasana liburan di weekend yang beda, jangan lupa untu melewatkannya di Kota Tua. Di sini anda bisa menikmati makanan khas betawi seperti kerak telor ditengah keindahan arsitektur bangunan tua di kawasan ini.
Kota Tua atau yang disebut juga Batavia Lama (Oud Batavia) adalah sebuah kota kecil di Jakarta, Indonesia yang memiliki luas 1,3 Km persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kota Tua yang berjuluk "Permata Asia" dan "Ratu Dari Timur" oleh para pelayar Eropa pada abad ke 16 yang merupakan pusat perdagangan untuk benua asia.
Tahun 1526, Fatahillah dikirim oleh Kesultanan Demak untuk menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa di Kerajaan Hindu Pajajaran yang bernama Jayakarta. Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional jawa. Pada tahun 1529, VOC menghancurkan Jayakarta dibawah komando Jan Pieterszoom Coen yang kemudian membangun kota itu kembalai menjadi nama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur Bangsa Belanda. Kota ini terpusat ditepi Timur Sungai Ciliwung, saat ini Lpangan Fatahillah.
Penduduk Batavia disebut Batavianen yang kemudian terkenal dengan suku Betawi, yang terdiri dari etnis Kreol yang merupakan keturunan dari berbagai etnis yang menghuni Batavia.
Tahun 1635 kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung, di reruntuhan bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), Dinding kota dan Kanal. Kota Batavia selesai dibangun pada tahun 1650 yang kemudian menjadi Kantor Pusat VOC di Hindia Timur. Kota ini mulai meluas ke selatan setelah epidemi tahun 1835 - 1870 yang mendorong banyak orang keluar dari kota sempit itu menuju wilayah Weltevreden (sekarang daerah sekitar Lapangan Merdeka) . Batavia kemudian menjadi Kota Administratif Hindia Timur Belanda. Tahun 1942, selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta dan masih berperan sebagai Ibu Kota negara Indonesia.
Pada tahun 1972, Gubernur Jakarta, Bapak Ali Sadikin ketika itu mengeluarkan Dekrit menjadikan Kota Tua sebagai Situs Warisan. Keputusan Gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota.
Tempat Wisata Di Kota Tua
Dengan berkeliling berjalan kaki atau menyewa sepeda onthel yang disediakan disana adalah pilihan sempurna untuk berkeliling dikawasan kota tua. Sambil merekam semua kejadian mempesona dengan kamera anda untuk dapat menyambangi beberapa tempat menarik di kota tua seperti:
1. Sunda Kelapa
Dengan berkeliling berjalan kaki atau menyewa sepeda onthel yang disediakan disana adalah pilihan sempurna untuk berkeliling dikawasan kota tua. Sambil merekam semua kejadian mempesona dengan kamera anda untuk dapat menyambangi beberapa tempat menarik di kota tua seperti:
1. Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda Kelapa
Sunda Kelapa atau yang lebih dikenal sebagai Pasar Ikan adalah sebuah pelabuhan tua yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara. Pelabuhan bersejarah ini merupak cikal bakal Kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada abad ke 16 atau tepatnya 22 Juli 1527.
Menyempatkan diri berwisata ke pelabuhan bersejarah ini merupakan kesempatan yang unik, menghibur sekaligus bermanfaat. Anda bisa meniti perjalanan sejarah dengan berkeliling disekitar pelabuhan. Berkunjung ke Museum Bahari yang menampilkan dunia kemaritiman Indonesia masa silam serta peninggalan sejarah kolonial Belanda masa lalu.
Anda bisa melangkahkan kaki ke arah selatan pelabuhan untuk menyaksikan Galangan Kapal VOC dan Gedung-gedung VOC yang sudah direnovasi.
Anda juga bisa mengunjungi Kampung Luar Batang yang bersejarah disekitar pelabuhan ini, Dahulu di kampung ini merupakan lokasi pemeriksaan barang sebelum masuk ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Pagi dan sore hari merupakan waktu favorit bagi anda untuk bisa memandang kapal kayu yang berjejer yang dipadu dengan langit cerah menjadi latar yang cantik untuk diabadikan.
2. Museum Fatahillah
Museum Fatahillah, Jakrta
Seperti kegiatan wisata di museum lainnya, Disini ada juga dapat mengetahui informasi sejarah panjang Kota Jakarta dalam nuansa bangunan di lingkungan Kota Tua.
Museum Fatahillah yang dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah museum yang terletak di Jalan Fatahillah No.2 Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.
Gedung ini dulunya adalah Gedung Balai Kota yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jendral Johan Van Hoom. Bangunan ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam, Belanda. terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap dibagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan dan ruang-ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara. Pada tanggal 30 Maret 1974 gedung ini kemudian diresmikan oleh Pemerintah sebagai Museum Fatahillah.
3. Museum-museum lainnya
Disekitar Museum Fatahillah anda juga dapat menemukan beberapa museum lainnya seperti: Museum Wayang, Museum Keramik, Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri. Jadi dapat dikatakan bila anda berwisata ke Kota Tua Batavia ini adalah lokasi sempurna untuk berwisata museum secara sekaligus.
4. Stasiun Kereta Api
Stasium Kereta Api Jakarta Kota
Setelah anda merasa puas menyelusuri museum demi museum maka selanjutnya anda bisa menikmati Stasiun Kereta Api Jakarta Kota yang letaknya tidak jauh dari Museum Fatahillah. Stasiun yang dikenal pula sebagai Stasiun Beos ini merupakan Stasiun Kereta Api yang sudah cukup tua dan dijadikan Cagar Budaya oleh Pemerintahan DKI Jakarta.
5. Menara Syahbandar
Menara Syahbandar, Jakarta
Sempatkan juga menyambangi Menara Syahbandar. Dari sini anda dapat menerawang Kota Tua melalui ketinggian. Menara ini dulunya berfungsi untuk mengawasi dan memandu kapal yang masuk ke pelabuhan. Menara Syahbandar juga menjadi titik 0 atau Kilometer 0 Kota Jakarta sebelum dipindahkan ke Monumen Nasional (Monas) tahuan 1980-an.
No comments:
Post a Comment