Kota Kuno Shush Iran Masuk Situs Warisan Dunia 2015
Baru-baru ini sebuah delegasi dari UNESCO mengunjungi kota kuno Shush, yang terletak di selatan propinsi Khuzestan, Iran.
Shush yang dalam bahasa Persia Kuno di sebut Susa adalah salah satu pemukiman tertua di dunia. Kota seluas 161 Ha ini adalah ibukota Kerajaan Elamites dan selanjutnya menjadi ibukota musim dingin Achaemenians selama 2.800 tahun.
Sekitar 150 tahun yang lalu, Misi arkeologi pertama dari Perancis melakukan penggalian di kota ini, mengambil artefak dan benda-benda kuno dari periode budaya Elamites.
Menurut sejarahnya pada tahun 330 SM, Alexander the Great dari Makedonia menaklukan Shush atau Susa dan menjarah 40 ribu talen emas dan perak milik kerajaan.
Sejauh ini sudah banyak warisan sejarah Iran yang menjadi Warisan Budaya Dunia seperti ansamble monastik Armenia-Iran, Bam dan Lanskap Budaya, Bisotoum, Naqsh-e Jahan Square, Pasargadae, Persepolis, Sheikh safi al-din kuil, sistem hidrolik Shoushtar, Soltaniyeh, Takht-e Soleiman, Tchogha Zanbil, Taman Persia, dan Kompleks Bazar Tabriz.
Para delegasi dari UNESCO terdiri dari Esther Laroche, Direktur dan wakil cluster UNESCO di Teheran, Iran dan evaluator Dewan Internasional mengenai Monumen dan Situs Gen Tang.
Kota Kuno Shush pernah di nominasikan menjadi Situs Warisan Dunia pada tahun 2012 namun gagal.
Dengan di jadikannya Kota Kuno Shush menjadi Situs Warisan Dunia tahun 2015, Kuno Kuno Shush akan semakin dikenal oleh dunia dan menjadikan atraksi wisata bagi pemerintah Iran kepada turis mancanegara.
Sebuah Situs Warisan Dunia adalah suatu tempat Budaya dan Alam, serta benda yang berarti bagi umat manusia dan menjadi sebuah Warisan bagi generasi berikutnya.
Program ini bertujuan untuk mengkatalog, menamakan, dan melestarikan tempat-tempat yang sangat penting agar menjadi warisan manusia dunia. Tempat-tempat yang didaftarkan dapat memperoleh dana dari Dana Warisan Dunia di bawah syarat-syarat tertentu. Program ini diciptakan melalui Pertemuani Mengenai Pemeliharaan Warisan Kebudayaan dan Alamiah Dunia yang diikuti di oleh Konferensi Umum UNESCO pada 16 November 1972.
Sumber: inilahcom
No comments:
Post a Comment