DASYATNYA LETUSAN GUNUNG TAMBORA DI INDONESIA

Dasyatnya Letusan Gunung Tambora Di Indonesia


Dasyatnya, Letusan, Gunung, Tambora, Di, Indonesia

- Gunung Tambora adalah stratovolcano aktif yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,  Indomesia. Gunung dengan tinggi 2.851 meter ini pernah meletus dengan maha dasyat pada tahun 1815 masehi dan menjadikan letusan terbesar dalam sejarah dunia setelah letusan Gunung Taupo pada tahun 181 masehi.

Aktivitas vulkanik  Gunung Tambora mencapai punyaknya pada bulan April 1815 ketika meletus pada skala 7 pada Volcanic Exsplosivity Index
 
Sebelum letusan terjadi Gunung Tambora adalah Gunung tertinggi di Indonesia dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. (Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut). Namun letusan yang luar biasa dasyatnya hampir melenyapkan setengah bobot tubuhnya.

Akibat letusannya tersebut, sekarang terbentuk kaldera abadi dengan luas 7 Km serta jarak antara puncak dengan dasar kawahnya mencapai 800 meter. Total korban jiwa akibat letusan gunung Tambora adalah sekitar 71.000 jiwa.

Letusan Gunung Tambora juga mengakibatkan perubahan iklim di dunia seperti:

1. Semua mahluk hidup yang berada di sekitar pulau mati. Pohon tumbang yang bercampur dengan  abu batu apung masuk ke dalam laut dan membentuk rakit dengan jarak lintas melebihi 5 Km. Rakit batu apung lainnya di temukan di Samudra Hindia di dekat Kolkota pada tanggal 1 dan 3 Oktober 1815.

2. Tsunami besar menyerang di beberapa pantai di Indonesia seperti Pantai Besuki, Jawa Timur dan Maluku  dengan ketinggian mencapai 4 meter.   

3. Lelehan lava panas dengan batu berterbangan ke langit bersama gas mematikan menewaskan sekitar 17.000 jiwa. Berikutnya 400 juta ton gas sulfur menguasai langit setinggi 27 mil ke strastofer, debu tebalnya bahkan telah menyelimuti Pulau Bali dan mematikan vegetasinya.

4. Letusan Gunung Tambora terdengar hingga ke Pulau Sumatera, Sulawesi dan ternate sejauh 2.600 Km

3. Debu vulkaniknya berterbangan ke langit sepanjang daerah dengan radius 600 Km dan di sekitar gunung mengalami gelap gulita selama 2 hari.

4. Abu dan Debunya juga menyebar mengelilingi bumi dan merusak lapisan ozon dan menetap di lapisan trofoster selama beberapa tahun kemudian turun melalui hujan dan ke bumi sehingga menimbulkan hujan tanpa henti selama 1 minggu memicu efidemis tifus yang menewaskan 60.000 jiwa di Inggris.

5. Setahun berikutnya (1816) disebut juga tahun tanpa musim panas karena perubahan cuaca dratis dari Amerika Utara dan Eropa akibat debu yang di hasilkan dari letusan Gunung Tambora. Matahari tenggelam yang berwarna dan senja terlihat di London antara tanggal 28 Juni dan 2 Juli 1815 dan 3 September - 7 Oktober 1815. Pancaran langit senja muncul berwarna orang atau merah di dekat ufuk langit. 

6. Terjadi gagal panen di China, Eropa dan Irlandia dan kematian ternak di belahan bumi utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Untuk saat ini sejak tahun 2004 di sekitar letusan gunung telah diadakan penelitian lebih lanjut oleh para ahli arkeologi. Sampai saat ini tim arkeologi telah berhasil menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan pirokklastik. Artefak-artefak tersebut di temukan pada posisi sama ketika sebelum terjadi letusan karena ciri-ciri yang serupa inilah temuan tersebut sering di sebut pompeii dari timur.   

Sumber: wikipedia

No comments: